Tuesday, 7 May 2019

RPP K13



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan                    :    SMA Islam Batu
Mata Pelajaran                          :    BIOLOGI
Kelas / Semester                        :    XI/Ganjil
Materi Pokok/Topik                 :    Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak
Alokasi Waktu                           :    4x45 Menit

A.    Kompetensi Inti
KI 1:   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2:   Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia..
KI 3:   Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4:   Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.     Kompetensi Dasar
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,  gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Memahami pola pikir ilmiah dalam mengamati bioproses
1.3.1  Memahami permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1.1  Berperilaku ilmiah: kerja sama, teliti, tepat, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, mengumpulkan data dan mempresentasikan hasil.
2.2.1 Peduli terhadap keselamatan diri dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat percobaan laboratorium.
3.5.1 Menyebutkan struktur jaringan  penyusun Organ  pada  sistem gerak  manusia
3.5.2 Menjelaskan struktur jaringan penyusun organ pada  sistem  gerak  manusia
3.5.3 Menerapkan struktur jaringan  penyusun organ pada   sistem gerak manusia    
3.5.4 Menyebutkan mekanisme gerak  pada sistem gerak manusia dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia
3.5.5 Menjelaskan  mekanisme gerak pada sistem gerak dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia manusia
3.5.6 Mengaitkan mekanisme gerak pada sistem gerak  manusia dengan bioprosesnya
3.5.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ  pada sistem  gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.5.1 Menyalin contoh  hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan  gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.
4.5.2 Membuat hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan   gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.
4.5.3 Menyajikankan hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan  gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.

C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa dapat memahami pola pikir ilmiah dalam mengamati bioproses
2.      Siswa dapat memahami permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
3.      Siswa dapat berperilaku ilmiah: kerja sama, teliti, tepat, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, mengumpulkan data dan mempresentasikan hasil.
4.      Siswa dapat peduli terhadap keselamatan diri dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat percobaan laboratorium.
  1. Siswa dapat menyebutkan struktur jaringan  penyusun  Organ  pada  sistem gerak  manusia
  2. Siswa dapat menjelaskan struktur jaringan penyusun organ pada  sistem  gerak  manusia
  3. Siswa dapat menerapkan struktur jaringan  penyusun organ pada   sistem gerak manusia    
  4. Siswa dapat menyebutkan mekanisme gerak  pada sistem gerak manusia dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia
  5. Siswa dapat menjelaskan  mekanisme gerak pada sistem gerak dan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia manusia
  6. Siswa dapat mengaitkan mekanisme gerak pada sistem gerak  manusia dengan bioprosesnya
  7. Siswa dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ  pada sistem  gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  8. Siswa dapat menyalin contoh  hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan  gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.
  9. Siswa dapat membuat hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan   gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.
  10. Siswa dapat menyajikankan hasil analisis tentang kelainan pada struktur jaringan  gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia.


D.    Materi
Pertemuan Pertama
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.
Tulang merupakan alat gerak pasif karena digerakan oleh otot yang merupakan alat gerak aktif. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Misalnya ada yang bergerak dengan cara berjalan atau berlari menggunakan tungkai. Ada yang terbang menggunakan sayap atau berenang menggunakan sirip.
Adapun pergerakan tidak harus berpindah tempat, misalnya gerakan ekor untuk mengusir lalat yang dilakukan kerbau. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi, dan terbentuk atas fiber ( fibre) yangterdiri dari myofibril yang tersusun atas sel filamen dari molekul myosinyang saling tumpang tindih ( overlap) dengan filamen dari molekul aktin dengan ukuranfiber panjang 10 – 400 mm dengan diameter 0,01 – 0,1 mm. Serabut otot ( muscle fibre) bervariasi antara satu otot dengan otot lainnya. beberapa diantaranya memiliki gerakan yang lebih cepat dari yang lain, seperti yang terjadi pada otot yang dipakai untuk mempertahankan kontraksi badan misalnya otot otot pembentukan postur tubuh.
Otot yang pucat menggambarkan kontraksi otot yang cepat, namun dengan latihan yang rutin dan kontinyu akan menghasilkan kekuatan otot yang prima. Dan merupakan hal penting bagi ergonom untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk menopang  beban statis yang harus diminimumkan. Sistem otot terdiri atas beberapa bagianyang satu dengan lainnya terpisah. Sistem otot melekat pada tulang yang terdiri dariotot serat lintang dengan sifat gerakan dapat diatur ( volunter) yang berfungsi untuk :
1.      Melakukan pergerakan pada bagian– bagian tubuh / berjalan.  
2.      Mempertahankan sikap tertentu sebagai akibat dari kontraksi otot yang secara lokal memungkinkan untuk melakukan sikap duduk, berdiri dan jongkok.
3.      Menghasilkan panas sebagai akibat proses kimia dalam otot yang dapat  digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh.
Kelainan penyakit pada system gerak pada manusia

1.      Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari darah hingga pengerasan tulang. Penyakit ini terjadi pada anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam diet. Vitamin D bisa didapat dengan berjemur di panas matahari.
2. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan karena kekurangan mineral. Cobalah ingat kembali macam mineral penyusun tulangmu! Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa. Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi rapuh dan mudah patah.
3. Fraktura (Patah Tulang)
Meskipun kuat dan lentur, tulang-tulang bisa patah. Patahnya tulang disebut fraktura. Fraktura tertutup terjadi jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidah menembus kulit. Fraktura terbuka terjadi jika ujung tulang yang patah keluar menembus kulit.
Dalam masa penyembuhan, ujung patahan tulang harus saling ditempelkan. Periosteum akan membuat sel-sel tulang baru. Jaringan tulang baru yang tebal (disebut kalus) terbentuk di sekitar patahan menutup keretakan. Jaringan yang bertambah tebal tersebut hilang saat tulang kembali ke bentuk semula dengan bantuan osteoklast. Penyembuhan patah atau retaknya tulang selalu dibantu dengan pembalut agar tidak mudah bergeser.
4. Artritis
Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok. Kadangkadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan. Rematik adalah salah satu bentuk artritis.  Sebab terjadinya artritis belum diketahui dengan pasti. Menghindari infeksi yang akut dan mengonsumsi makanan yang seimbang mengurangi terjadinya artritis.
5. Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang. Orang yang mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih menonjol ke depan. Lordosis bisa disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena kebiasaan yang salah.
6. Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungkuk. Kifosis bisa disebabkan karena, penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk yang salah.
7. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Skoliosis bisa disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.

TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
1. Penyembuhan kanker tulang
a.       Kemoterapi : biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel. Efek samping termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, infeksi, dan kelelahan.
b.      Radioterapi : Radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar  y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain.
c.       Pembedahan.
d.      Amputasi.
e.       Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena. Menurut Prof. Errol, operasi ini dibagi menjadi dua:
1)      Limb salvage yaitu tulang yang terkena tumor ganas disambung dengan bekas kaki pasien lain yang baru saja meninggal dunia atau tulang yang terkena tumor pada stadium dini dimatikan dulu dengan radiasi kemudian dipasang lagi.
2)      Limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor ganas di amputasi.
Sekarang sebelum dilakukan pembedahan, diberikan kemoterapi yang biasanya akan menyebabkan tumor mengecil. Kemoterapi juga penting
karena akan membunuh setiap sel tumor yang sudah mulai menyebar.
Kemoterapi yang sekarang dianut adalah neo ajuvant therapy, pada metode ini diberikan terlebih dahulu 3 siklus kemoterapi pra operasi dan kemudian diberikan lagi kemoterapi pasca bedah 3 siklus. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis tinggi dengan leukovorin, Doxorubicin (adriamisin), Cisplatin, Cyclophosphamide (sitoksan), dan Bleomycin
2. Penggantian sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam.Boggol sendi diganti dengan logam campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena(missal plastic) yang kerapatannya tinggi.Kemudian,kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
3. Penanggulangan kaki O
Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali dan sepatu tersebut harus selalu dipakai.
4. Penanggulangan Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru lahir.Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang atau peleburan tulang rusuk.Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace)sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
5. Transplantsi sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak
6. Hypophosphatemic Rickets
Hypophosphatemic rickets (dahulu dikenal vitamin D-resintan rickets) adalah gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah.
Tujuan pengobatan Hypophosphatemic rickets adalah meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol, bentuk aktif dari vitamin D. Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi.
Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. Pada beberapa orang dewasa, Hypophosphatemic rickets dihasilkan dari perbaikan kanker secara dramatik setelah kanker diangkat.
7.Artritis Rematoid.
Pengobatan:Prinsip dasar dari pengobatan artrtitis rematoid adalah mengistirahatkan sendi yang terkena, karena pemakaian sendi yang terkena akan memperburuk peradangan. Mengistirahatkan sendi secara rutin seringkali membantu mengurangi nyeri.
Pembidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu atau beberapa sendi, tetapi untuk mencegah kekakuan, perlu dilakukan beberapa pergerakan sendi yang sistematis. Obat-obatan utama yang digunakan untuk mengobati artritis rematoid adalah obat anti peradangan non-steroid, obat slow-acting, kortikosteroid dan obat imunosupresif.
Biasanya, semakin kuat obatnya, maka semakin hebat potensi efek sampingnya, sehingga diperlukan pemantaun ketat.
8.Osteoporosis
Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menupause (mati haid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
9.FisiologiTerapan
Teknik pemantauan Otot, diterapkan memungkinkan fisiologi tubuh untuk mengungkapkan apa yang keluar dari keseimbangan dan memberikan informasi untuk mengembalikan keseimbangan. Otot dimasukkan melalui gerak normal, dimonitor untuk menentukan di mana tekanan berbohong. Inti dari teknik ini menggunakan acupoints untuk bertanya tentang fisiologis dan anatomi spesifik menekankan.
10.Artroskopi
Penggunaan peralatan artroskopi terutama sekali untuk pasien cedera. Artroskopi dirintis di awal 1950′-an oleh dr. Masaki Watanabe dariJepang untuk melakukan bedah dan rekonstruksi kartilago invasif minimal dari ligamentum yang robek. Artroskopi membantu pasien sembuh dari pembedahan dalam hitungan hari, daripada minggu ataupun bulan dalam bedah biasa dan ‘terbuka’.
Artroskopi lutut adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan oleh dokter bedah ortopedi sekarang dan sering digabungkan dengan menisektomi atau kondroplasti—yang merupakan pemindahan dari tulang rawan yang robek.


11.Viscosupplementasi
Viscosupplementasi adalah pilihan baru yang ada bagi pasien dengan gejala lutut osteoarthritis, yang melibatkan rentetan injeksi intra-artionlar asam hyaluronic. Sementara, pasien yang tidak menyukai pengobatan tradisional sebaiknya mencoba perawatan ini. Suplemen Hyalgan disuntikkan secara langsung ke dalam sendi lutut untuk memperbaiki gizi dan pelumasan. Pada kebanyakan kasus, pasien menemukan kenyamanan dalam berjalan setelah injeksi. Tetapi, penting untuk memperhatikan bahwa Viscosupplementasi ini biasanya dilakukan jika semua jenis pengobatan lain telah dilakukan namun gagal untuk mengurangi rasa sakit
12. Penyembuhan patah tulang. Dilakukan dengan cara :
  1. Pemasangan gips,bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
  2. Pembidaian, benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulangyang patah.
  3. Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.

Pertemuan Kedua
Materi ajar fakta yang digunakan dalam pengamatan laboratorium atau praktikum antara lain: contoh gambar sendi, contoh gambar rangka, contoh gambar sarkomer, contoh gambar patah tulang, contoh gambar gerak dan contoh gambar otot.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2x45 Menit)
Kegiatan
Langkah-langkah Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Menciptakan situasi (stimulasi)
Apersepsi dan motivasi:
·      Pembukaan
·      Guru memberikan pandangan awal tentang system gerak dengan menggunakan slide power point.
·      Guru memberikan umpan balik tentang materi yang disampaikan
·      Guru menyampaikan kelainan gerak dan teknologi yang membantu kelainan pada system gerak.
·      Guru menginformasikan pada peserta didik tentang kegiatan yang akan dilakukan.
20 menit
Kegiatan Inti
Pembahasan tugas dan identifikasi masalah

Observasi



Pengumpulan data











Pengolahan data dan analisis
Verifikasi









Generalisasi
Mengamati:
·         Siswa secara individu mengamati tayangan melalui power point  atau contoh persendian dan otot rangka yang diperlihatkan guru untuk menemukan ciri Persendian dan otot rangka
Menanya:
·         Antar siswa saling bertanya tentang hasil temuannya untuk dipadukan dengan ciri atas temuannya.
·         Antar kelompok membahas temuannya terkait  dengan ciri objek yang ditayangkan.
·         Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru terkait dengan temuannya
Mengumpulkan imformasi/ Mencoba
·         Secara individu dalam kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang persendi dan otot rangka.
·         Siswa menyimak penjelasan guru tentang kelengkapan konsep tentang  persendian dan otot rangka
Mengasosiasi:
·         Siswa secara individu menyimpulkan hasil temuannya untuk menjadi gagasan utamanya
Mengomunikasi:
·         Secara acak siswa mempresentasikan hasil kesimpulannya.
·         Guru menyempurnakan kesimpulan yang telah disampaikan siswa
60 menit
Penutup

·         Refleksi
·         Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan mengenai persendiana dan otot rangka
·         Guru menugaskan peserta didik mempelajari bahan yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
15 menit

Pertemuan Kedua (2x45 Menit)
Kegiatan
Langkah-langkah Model Discovery
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pendahuluan
Menciptakan situasi (stimulasi)
Apersepsi dan motivasi:
·      Pembukaan
·      Guru memberikan materi kelainan pada system gerak dengan menggunakan slide power point.
·      Guru memberikan umpan balik tentang materi yang disampaikan
·      Guru menyampaikan kelainan gerak dan teknologi yang membantu kelainan pada system gerak.
·      Guru menginformasikan pada peserta didik tentang kegiatan yang akan dilakukan.
10 menit
Kegiatan Inti
Pembahasan tugas dan identifikasi masalah





Observasi





Pengumpulan data
Pengolahan data dan analisis

Verifikasi

Generalisasi
Mengamati:
·   Siswa secara individu mengamati tayangan melalui power point  gambar rangka manusia ,contohnya gambar patah tulang yang diperlihatkan guru untuk menemukan ciri-ciri rangka tubuh manusia
Menanya:
·         Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya setelah mereka mengamati gambar. Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan pengamatan siswa, dengan pertanyaan sebagai berikut :
o   Mengapa bisa terjadi patah pada tulang?
o   Apa penyusun tulang dan bagaimana hubungan antara penyusun dengan fungsinya?
·         Antar kelompok membahas temuannya terkait  dengan ciri objek yang ditayangkan
·         Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru terkait dengan temuannya
Mengumpulkan imformasi/ Mencoba
·         Secara individu dalam kelompok melakukan pengamatan struktur tulang dengan percobaan merendam tulang paha ayam dalam larutan HCl atau cuka 25% dan membandingkannya dengan tulang yang tidak direndam HCl untuk mendapatkan konsep struktur tulang keras dan tulang rawan dan hubungan HCl dengan calsium (Ca).
·         Siswa menyimak penjelasan guru tentang kelengkapan konsep tentang penyusun tulang pada rangka
Mengasosiasi:
·         Siswa secara individu dalam kelompoknya menyimpulkan hasil temuannya untuk menjadi gagasan utamanya dan menghubungkan hasil pengamatan struktur tulang dengan pola makan rendah kalsium, proses menyusui dan menstruasi serta menyimpulkan fungsi kalsium dalam system gerak
Mengomunikasi:
·         Secara acak siswa mempresentasikan hasil kesimpulannya
·         secara lisan hasil pembelajaran yang dilakukan dan mengevaluasi ketercapaian pemahaman diri tentang struktur dan fungsi sel pada jaringan penyusun tulang pada rangka manusia.
75 menit
Penutup

·         Refleksi
·         Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan mengenai kelainan pada otot rangka.
·         Guru menugaskan peserta didik mempelajari bahan yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
10 menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial Dan Pengayaan
Penilaian
1.      Penilaian Sikap
1)      Observasi


No


Nama

Aspek perilaku yang dinilai


Keterangan
Bekerja sama
Rasa
Ingin
tahu
Disiplin
Peduli
Ling-kungan
1






2






Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan  kriteria berikut.
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

2)         Penilaian Diri (Self assessment)
Nama          : ----------------------------
Nama-nama anggota kelompok  : ----------------------------
Kegiatan kelompok      : ----------------------------
Isilah  pernyataan  berikut  dengan  jujur.  Untuk  No.  1  s.d.  6,  isilah
dengan angka 4 – 1 didepan tiap pernyataan:
4 : selalu          2 : kadang-kadang
3 : sering          1 : tidak pernah
1.---  Selama  diskusi  saya  mengusulkan  ide  kepada  kelompok  untuk
didiskusikan
2.---  Ketika  kami  berdiskusi,  tiap  orang  diberi  kesempatan
mengusulkan sesuatu
3.---  Semua  anggota  kelompok  kami  melakukan  sesuatu  selama
kegiatan
4.---  Tiap  orang  sibuk  dengan  yang  dilakukannya  dalam  kelompok
saya
5. Selama kerja kelompok, saya….
----  mendengarkan orang lain
----  mengajukan pertanyaan
----  mengorganisasi ide-ide saya
----  mengorganisasi kelompok
----  mengacaukan kegiatan
----  melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
---------------------------------------------------------------------


3)      Penilaian teman sebaya (peer assessment)
No
Pertanyaan
Skala
1
2
3
4
1
Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain




2
Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah




3
Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan




4
Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri





5
Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula




6
Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru





7
Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas oleh guru




8
Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain




9
Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain




10
Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan










            Keterangan :
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Jarang
1 = Sangat jarang

4)      Penilaian Jurnal (anecdotal record)
Nama   :.........................
Kelas   :.........................

Hari, tanggal
Kejadian
Keterangan










2.      Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1)  Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a)  memilih jawaban,  dapat berupa:
(1)  pilihan ganda
(2)  dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3)  menjodohkan
(4)  sebab-akibat
b)  mensuplai jawaban, dapat berupa:
(1)  isian atau melengkapi
(2)  jawaban singkat atau pendek
(3)  uraian
2) Observasi terhadap Diskusi dan Tanya Jawab

Nama
Peserta
Didik
Pernyataan
Pengungkapan gagasan yang orisinal
Kebenaran konsep

Ketepatan penggunaan istilah
Kejelasan menjawab

Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak



























Keterangan: Diisi dengan cek (˅)
3)      Penugasan
Instrumen  penugasan  berupa  pekerjaan  rumah  dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

3.      Penilaian Kompetensi Keterampilan
1)      Penilaian unjuk kerja

Nama
Peserta
Didik
Pernyataan
Menggunakan Jas lab
Membaca prosedur kerja

Membersihkan alat
Menyimpan alat pada tempatnya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak



























Keterangan: Diisi dengan cek (˅)

2)      Penilaian projek
Aspek
Kriterian dan Skor
1
2
3
4
Persiapan 



Jika Memuat tujuan, topik, dan
alasan
Jika memuat
tujuan, topik,
alasan, dan
tempat penelitian

Jika memuat
tujuan, topik,
alasan, tempat
penelitian, dan
responden
Jika memuat
tujuan, topik,
alasan, tempat
penelitian,
responden, dan daftar pertanyaan
Pelaksan
aan



Jika data
diperoleh
tidak lengkap,
tidak
terstruktur,
dan tidak
sesuai tujuan
Jika data
Diperoleh kurang
lengkap, kurang
terstruktur,
dan kurang
sesuai tujuan

Jika data
diperoleh
lengkap,kurang
terstruktur,
dan kurang
sesuai tujuan
Jika data
diperoleh
lengkap,
terstruktur,
dan sesuai
tujuan
Pelaporan
Secara
Tertulis

Jika
pembahasa
n data tidak sesuai
tujuan
penelitian
dan
membuat
simpulan
tapi tidak
relevandan
tidak ada
saran
Jika
pembahasa
n data
kurang sesuai
tujuan penelitian,
membuat
simpulan dan saran tapi tidak
relevan

Jika
pembahasan data kurang
sesuai tujuan
penelitian, membuat
simpulan dan saran tapi kurang relevan

Jika
pembahasan data sesuai
tujuan penelitian dan
membuat simpulan dan saran yang relevan

3)      Produk
4)      Portofolio
5)      Tertulis

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.    Media
Papan tulis, komputer, LCD
2.      Alat
Alat tulis
3.      Sumber Pembelajaran
a.       Buku siswa
b.      Buku biologi Campbell
c.       Sumber-sumber lain yang relevan
d.      LKS
e.       Rangka manusia,
f.       Tulang paha ayam, HCL, katak hijau hidup, bateray, rangkaian kabel listrik, statif, larutan ringer/garam fisiologis, gambar/charta




No comments:

Post a Comment

Nih kumpulan tutorial hacking dan android trik's

link : Tutorial termux part 2 link : Tutorial termux part 1 Tunggu update hacking dan android trik's-nya yang terbaru lagi ya..